Pandemi adalah bagian dari politik semua negara dan saya rasa hal itu tidak ada hubungannya dengan masalah yang sekarang.
Jika memang ada hubungannya,
coba anda ungkapkan disini biar kita berdiskusi secara sehat
50:50 dikatakan bagian dari politik atau tidak itu cukup realistis untuk bisnis farmasi yang dijalankan oleh pemrintah dan menghasilkan pundi pundi rupiah yang besar terutama sudah mulai banyaknya penolakan untuk tidak di vaksinasi (termasuk saya hingga sekrang belum vaksin) semoga tidak ada yang mendatangi ke rumah dan memaksa divaksin. haha
Perihal saya mengungkapkan bagaimana disaat pandemi melanda negara negara luar mengkonfirmasi pencetakan uang besar besarana selama pandemi sudah menjadi bagian dari cara mereka untuk mempertahankan ekonomi agar tetap stabil. Disini setelah pendemi perombakan dilakukan untuk memulihkan ekonomi ke jalur awal.
Badan Anggaran DPR RI diketahui telah mengusulkan ke pemerintah dan
Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang hingga Rp 600 triliun pada pekan lalu.
Pandemi di Amerika Serikat kembali mencetak rekor baru. Laju inflasi pada 2021 akan mencapai 7 persen, jauh lebih tinggi dari 6,8 persen hingga November 2021 (dan ini tercatat selama pandemi yang mengakibatkan pencetakan uang besar-besaran. Di Indonesia sendiri, indeks harga pangan konsumen (IHK) naik 6,3 persen, sementara harga pangan naik 6,5 persen. Kemudian indeks harga konsumen untuk energi naik 29,3 persen sepanjang tahun 2021.
Kembali pada topik mengenai Rusia yang kini sudah berhari hari telah membuat pasar crypto berdarah terutama Bitcoin. Kita telah melihat bahwa harga stagnan di $35K kemungkinan masih berlanjut atau memang sudah mencapai titik dasar koreksi yang diperkirakan menyentuh sekitar 50% selama 3 hari ke belakang.
@naira, coba tulisan berbahasa Inggris yang saya kutip dari
Forbes berikut ini sama tidak maknanya dengan yang ada di OP:
Meanwhile, the sudden crypto price crash comes shortly after reports Russia is set to follow China in banning bitcoin and crypto, warning that crypto assets are a threat to the country's financial stability, its citizens' wellbeing and its monetary policy sovereignty.
Pernyataan presiden Putin di thread OP serta kutipan dari
Forbes mengenai hubungan bilateral antara China dan Rusia masih menjadi pertanyaan besar. Karena fakta yang dilakukan Rusia adalah soal konsumsi energi, begitu pula China. Perbedaan paling mendasar adalah bahwa China melakukannya secara total dan membabi buta pertukaran crypto kemudian menutup ruang besar setelah mengambil keuntungan dari penambangan Bitcoin. Adapun Rusia di sini, mereka tidak mengatakan bahwa setelah mengambil keuntungan mereka melarang kegiatan penambangan.
Nah, di sini ada beberapa hal yang bisa kita rujuk bahwa apa yang dilakukan Rusia sepenuhnya atas dasar ancaman, sedangkan China atas dasar pengambilan keuntungan. Atau sederhananya sejak awal Rusia tidak mengambil banyak keuntungan yang dihasilkan dari pertambangan karena mereka memiliki sektor yang lebih besar, yaitu dari industri
minyak dan senjata.