Ia gan...masalah di ane sih lebih ke males aja haha. WD jg jarang kan, trade lebih sering di luar makanya gak terlalu mikirin exchange lain, wong ke idx buat mindahin ke rekening ane aja 

nah itu BTC aja yang utama masih suka lemot dia haha, apalagi koin lain kaya xtz misal, pernah ane tunggu kayaknya bisa ampe 20-30  menit baru masuk.
coba dia gak list SOL kemaren mungkin ane udah pindah ke toko kali  ..
padahal exchange paling pengalaman tapi dia punya speed buat konfirmasi bisa lemot, fatal banget sih buat ane yang kadang mau cairin duit kelewat momennya

Iya om makanya saya kurung itu "bitcoin.co.id". Kalau invest arbit kurang paham ane sepertinya bakal lebih ribet lagi, ane masih belajar di tradingnya, lebih ke longterm.

iya om exchange terakhir saya sebutkan belum berijin bappeti, ya ane juga ingin ber-investasi di exchange yang sudah berijin tapi ane sepertinya ingin 1 platform aja, contohnya bisa connect di trading panel tradingview, jadi ga usah 2 tab browser.

Kalau disengaja sudah pasti ada gerakan pro aktif yang akan mengajak pengguna lokal minggat dari Indodax, tapi kalau saya mikirnya itu adalah server yang bermasalah. Dulu saya pernah ngalami saat market lain sedang pump tapi Indodax malah maintanance tiba-tiba, tetapi sekarang mungkin sudah tidak lagi karena selalu ada peningkatan jaringannya.

Tentang berkurangnya fee withdraw idr dari Rp. 25.000 ke Rp. 12.500 sebenarnya baru saya ketahui beberapa hari lalu karena sudah semakin jarang menggunakan market ini. Sebenarnya ini bagus untuk mendapatkan lebih banyak minat trader lokal yang modalnya kecil, tetapi kalau dibandingkan yang lain saya pikir Indodax juga masih kalah juga. Volume trading terkhusus tentang permintaan dan penawarannya tergolong masih rendah dibandingkan market lain, tentu saja ini akan berdampak pada trader yang sebenarnya menginginkan volume yang lebih tinggi pada aset-aset terkenal. Saya sudah pindah sebenarnya karena dua alasan, volume trading dan biaya withdraw.

Terkait itu disengaja atau tidak, kita cuman bisa berspekulasi. Yang tau persis cuman Oscar Darmawan dan timnya. Hanya saja karena sudah terlalu keseringan, wajar kalau orang-orang menganggap Indodax sengaja. Sayangnya dari pihak Indodax sendiri terkesan lamban menangani kasus seringnya maintenance ini, berbulan-bulan kasus yang sama selalu terulang. Makanya dulu ketika Tokocrypto lagi hangat-hangatnya, rame di sosmed orang-orang mengkampanyekan pindah ke Tokocrypto. Selain tokocrypto disupport penuh oleh Binance, dulu join Tokocrypto juga dapat TKO cuma-cuma.

Wajar kalau Indodax masih menang untuk urusan volume karena saya rasa kebanyakan orang Indonesia masih lebih familiar dengan Indodax di banding exchange lain, sekalipun itu Tokocrypto. Dulu Indodax itu seperti tidak punya saingan, orang-orang Indonesia yang main crypto pasti punya akun Indodax. Perlu waktu supaya exchange lain seperti Tokocrypto bisa bersaing dengan Indodax. Kembali ke volume transaksi 24 jam, jadi wajar Indodax lebih unggul karena memang jumlah membernya jauh lebih banyak.

https://duniafintech.com/indodax-vs-tokocrypto/#:~:text=Jumlah%20member%20juga%20membuat%20Indodax,juta%20pada%20akhir%20tahun%202021.

wah ternyata sudah semakin banyak yah seiring dengan perkembangan crypto di Indonesia. Dulu, di tahun 2017 waktu pertama kali saya terjun ke dunia crypto, setahu saya sudah ada Indodax, Luno, dan triv kalau tidak salah. Saya lebih memilih trading di indodax pada waktu itu karena pertimbangan user interface, fitur dan fee. Namun, seiring berjalannya waktu indodax mengalami banyak kendala seperti misalnya tiba-tiba maintenance waktu harga lagi naik-naiknya hehe, terus saya beralih ke tokocrypto yang fee pencairan ke rupiah-nya ternyata lebih murah dan karena sepengetahuan saya tokocrypto masih bagian dari binance (tolong koreksi jika saya salah). Tapi bagaimanapun juga, saya ikut senang, dengan makin banyaknya pilihan platform exchanges di Indonesia, semoga makin menyemarakkan industri crypto di tanah air dan konsumen pun jadi punya semakin banyak pilihan untuk melakukan trading.

Saya sangat heran, mengapa semua orang tidak terlalu minat menggunakan Triv untuk jual/beli, padahal menggunakan Triv sangat aman dan cepat prosesnya dan kantor mereka pun sangat besar, berbeda dengan Tokocrypto, dan pengupdatean retpun sangat cepat, dan biaya juga tidak terlalu mahal, sebab itulah mengapa saya sampai saat ini, menggunakan Triv untuk bertransaksi..

Saya punya akun juga di Triv tapi memang jarang bertransaksi disana, yang rada menarik perhatian saya lebih ke tersedianya fitur jual-beli e-money seperti Paypal (adanya di versi desktop PC), sementara itu kalau untuk beli pulsa ataupun bayar tagihan umum lainnya menurut saya harganya termasuk untuk pengguna/end user.

Spread/selisih harga jual-beli saya lihat termasuk rendah dan untuk fee withdraw juga termasuk murah (IDR 5.000).
Salah satu contoh perbandingan spread harga beli dan jual BTC di Triv:

   

karena aku selalu di INDODAX untuk nuker token ke IDR , karena kemudahan penukarannya dan kecepatan transfer ke bank menjadi nilai plus . di LUNO juga aku pernah tapi untuk beli ETH saja karna buat biaya jaringan ke exchange marketnya

Itu agan yakin Indodax merupakan exchange terbesar di dunia? Adakah rujukan yang dijadikan standarnya?
Saya coba lihat secara global (untuk saat ini) antara lain melalui:

- Coinmarketcap, Indodax berada pada urutan ke-52 (Top Cryptocurrency Spot Exchanges).
  Metode penilaian: https://support.coinmarketcap.com/hc/en-us/articles/360052030111-Exchange-Ranking

- CoinGecko, Indodax berada pada urutan ke-103 (Top Crypto Exchanges Ranked by Trust Score)
  Metode penilaian: https://www.coingecko.com/en/methodology

Kalau dikatakan salah satu yang terbesar di Indonesia, ya. Tapi kalau terbesar di dunia saya kira masih rada jauh peringkat exchangenya dibanding exchange lain semisal Binance, FTX.